BAB 1.
PENDAHULUAN
Di pandang dari segi aspek informasi menurut R.A. Supriyono (1993, hal.18)
akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut :
“Akuntansi adalah aktivitas yang menghasilkan jasa yaitu berfungsi
menyajikan informasi kuantitatif yang pada dasarnya bersifat keuangan
dari suatu satuan usaha atau organisasi tertentu, informasi tersebut
akan dapat dipakai oleh pihak eksternal maupun pihak internal untuk
pengambilankeputusan dengan memilih beberapa alternatif”.
Dalam melaksanakan kegiatannya,
perusahaan selalu menghadapi berbagai masalah. Diantaranya adalah
bagairnana agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin, sehingga
dapat tercaya keuntungan yang maksimal. Untuk menghadapi masalah
tersebut, diperlukan suatu sistem pelaporan intern yang memadai,
sehingga kalau terjadi penyelewengan ataupun pemborosan dalam proses
produksi dapat segera diatasi. Dalam sistem pelaporan intern ini
diperlukan akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen merupakan jaringan
penghubung yang sistematis dalam penyajian informasi yang berguna dan
dapat daya untuk membantu pimpinan perusahaan dalam usaha mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Informasi akuntansi manajemen ini terdiri dari informasi akuntansi biaya
penuh (full cost accounting), informasi akuntansi deferensial
(differential accounting), dan akuntansi pertanggungjawaban
(responsibility accounting). Jika informasi akuntansi manajemen
dihubungkan dalgan objek informasi seperti produk departemen dan
aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan informasi akuntansi penuh.
Jika informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan alternatif yang
akan dipilih, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi
diferensial, yang sangat dibutuhkan oleh manajemen untuk tujuan
pengambilan keputusan pemilihan beberapa alternatif. Jika informasi
akuntansi manajemen dihubungakan dengan wewenang yang dimiliki oleh
manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban yang terutama bermanfaat untuk mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi.
BAB II
KONSEPSUAL AKUNTANSI MANAJEMEN
Pengertian Akuntansi Manajemen
Akutansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan,
analisis, penyiapan dan komunikasi informasi finansial yang
digunakanoleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam
suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber –
sumber dan pertanggung jawaban sumber – sumber tersebut.
Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia usaha, mulai
dari badan usaha kecil yang tidak mencari keuntungan sampai pada
perusahaan besar yang mencari keuntungan membutuhkan informasi akuntansi
yang digunakan sebagai alat perencanaan, pengawasan maupun sebagai
dasar pengambilan keputusan. Dilihat dari pengertian akuntansi itu
sendiri mempunyai banyak definisi seperti yang selama ini dikenal. Hal
ini karena luasnya ruang lingkup dari kegiatan akuntansi akibatnya
antara definisi yang satu dengan definisi yang lainnya terdapat
perbedaan penekanannya. Walaupun demikian definisi-definisi terebut
telah memberikan pengertian definisi akuntansi yang menekankan fungsi
akuntansi sebagai sumber informasi.
Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi akuntansi sebagai sumber
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk
pengambilan keputusan, dan informasi keuangan tersebut digunakan oleh
pihak internal untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif.
Akuntansi manajemen timbul karena akibat adanya kebutuhan akan informasi
akuntansi yang dapat membantu manajemen dalam memimpin suatu perusahaan
yang semakin besar dan semakin kompleks. Akuntansi manajemen merupakan
suatu sistem informasi yang mana dengan informasi ini manajemen dapat
mengambil keputusan-keputusan dalam hal memimpin selia mengendalikan
kegiatan-kegiatan perusahaan. Seorang manajer harus dapat menjabarkan
teori manajemen dan teori-teori lainnya dalam bentuk angka-angka yang
nyata, sehingga manajemen dapat menganalisa dan menginterprestasikan
angka-angka tersebut dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian
pengertian lain dari akuntansi manajemen adalah bagaimana menggunakan
data yang tersedia untuk tujuan pengambilan keputusan. Dalam rangka
pengambilan keputusan manajemen harus mempertimbangkan tindakan-tindakan
alternatif. Oleh karena itu akuntan manajemen harus menyediakan
data-data yang cukup lengkap tentang perhitungan masing-masing
altematif, dan yang akan dipilih tentunya altematif yang memberikan
keuntungan lebih besar bagi perusahaan. Dalam hal ini akuntan manajemen
akan mencatat dan mengwnpulkan data-data yang ada di perusahaan baik
data moneter maupun non moneter dan juga data-data di luar perusahaan,
sehingga apabila manajer membutuhkan data yang dimaksud dapat dengan
segera dipenuhi. Dalam akuntansi manajemen, informasi atau laporan yang
sudah daluwarsa tidak berguna lagi, laporan yang ada pada waktunya
meskipun tidak komplit lebih baik dari laporan yang lengkap tetapi telah
daluwarsa. Pentingnya laporan yang aktual ini terutama untuk melakukan
tindakan koreksi yang harus dilaksanakan sebelurn kesalahan-kesalahan
menjadi serius.
Definisi Akuntansi Manajemen
Perkembangan yang pesat di bidang akuntansi manajemen pada dasawarsa
terakhir, mendorong para pakar dan teoritis akuntansi baik perorangan
maupun dalam wadah lembaga akuntansi untuk merumuskan definisi akuntansi
manajemen. Definisi akuntansi manajemen dan profesi akuntansi manajemen
ini masa yang akan datang. Karena belum adanya kesepakatan yang umum
diterima mengenai definisi manajemen, maka penulis mencoba mengutip
definisi akuntansi manajemen dari beberapa teoritikus akuntansi baik
perorangan maupun lembaga akuntansi.
Menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut :
“Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi,
pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi
tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi
tujuan organisasi”.
Definisi akuntansi manajemen di atas
menjelaskan bahwa informasi yang disajikan akuntansi manajemen harus
relevan, artinya informasi tersebut harus sesuai dengan masalah yang
dihadapi. Untuk menghasilkan informasi yang relevan dan jelas harus
melalui proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penafsiran
dan kemudian dilaporkan kepada manajer yang bersangkutan, sehingga
manajer tersebut dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Definisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan oleh
Management Accounting Practices (MAP) Comite yang dibentuk oleh National
Association of Accountants (NAA) seperti yang dikutip RA Supriyono
(1993, hal.8) yang berbunyi sebagai berikut :
” Akuntansi manajemen adalah proses identifikasi, pengukuran,
pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial
yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian
dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan
sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut.
Akuntansi manajemen juga meliputi penyiapan laporan finansial untuk
kelompok-kelompok non manajemen seperti misalnya para pemegang saham,
para kreditur, lembaga-lembaga pengaturan, dan penguasa perpajakan”.
Definisi akuntansi manajemen di atas
merupakan definisi akuntansi manajemen yang seharusnya ada atau apa yang
dicita-citakan (nonnatif) dan tidak menjelaskan tentang akuntansi
manajemen yang ada sekarang (positif). Akuntansi manajemen menurut
komite MAP tidak hanya menyediakan infonnasi untuk pihak inter
perusahaan tetapi juga untuk para ekstem. Informasi finansial yang telah
diidentifikasikan dan dianalisis oleh akuntan manajemen digunakan oleh
manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dan sebagai
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber-sumber yang ada dalam
perusahaan.
Definisi akuntansi manajemen yang ada sekarang (positif) dikembangkan
oleh sebuah lembaga profesi yang sangat berpengaruh di Amerika Serikat
yaitu American Accounting Association (AAA).Definisi akuntansi manajemen
dituangkan dalam bentuk suatu pernyataan dalam American Statement of
Basic Accounting
Theory (ASOBAT), seperti yang dikutip oleh RA Supriono (1987, hal.20) berbunyi sebagai berikut :
“Akuntansi Manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan konsep-konsep
yang tepat dalam pengolahan data ekonomi historikal dan yang
diproyeksikan dari suatu satuan usaha untuk membantu manajemen dalam
menyusun rencana untuk tujuan-tujuan ekonomi yang rasional dan dalam
membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu pandangan ke arab
pencapaian tujuan tersebut”.
Jenis Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan
adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama
yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama
digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan.
Menurut Mas’ud Macfoedz (1990, hal.17) jenis-jenis informasi akuntansi manajemen adalah sebagai berikut :
1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting)
2. Akuntansi biaya diferensial (differential accounting)
3. Akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting)
Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal objek
informasi, altematif yang akan dipilih dan wewenang manajer. informasi
akuntansi manajemen dihubungkan dengan objek informasi, seperti produk,
departemen, dan aktivitas perusahaan maka akan dihasilkan konsep
informasi akuntansi penuh. Jika informasi akuntansi manajeinen
dihubungkan dengatl alternatif yang akan dipilih, maka akan dihasilkan
konsep infonnasi akuntansi diferensial, yang sangat diperlukan oleh
manajemen dalam pengambilan keputusan pemilihan altematif. Jika
informasi akuntansi manajemen dihubungkan dengan wewenang yang dimiliki
oleh manajer, maka akan dihasilkan konsep informasi akuntansi
pertanggungjawaban, yang terutama manfaat untuk mempengaruhi perilaku
manusia dalam organisasi.
BAB III
KAITAN AKUNTANSI MANAJEMEN DENGAN AKUNTANSI KEUANGAN
Secara garis besar ilmu akuntansi dibagi
menjadi dua bagian yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan berorientasi pada penyajian laporan keuangan untuk
pihak-pihak di luar perusahaan dan sebaliknya akuntansi manajemen
berorientasi pada laporan untuk pihak-pihak di dalam/internal manajemen.
Dalam organisasi perusahaan, akuntan manajemen mempunyai posisi staf,
artinya akuntan manajemen tidak secara langsung berfungsi di dalam
bidang operasi untuk mencapai sasaran atau tujuan perusahaan. Jadi
akuntan manajemen pada dasarnya merupakan bagian pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengarahan, pengawasan dan
pengambilan keputusan, agar manajemen dapat lebih mudah menjalankan
fungsinya yang berhubungan dengan keuangan. Selain itu akuntansi
manajemen juga bertanggung jawab terhadap tugas seperti perencanaan
anggaran, bagian pelaporan, bagian studi khusus, bagian pengumpulan
informasi, informasi keuangan dan informasi kuantitatif lainnya serta
bagian-bagian lain yang menunjang.
Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan Memiliki 8 Perbedaan :
Akuntansi manajemen memusatkan pada penyediaan data umum kegunaan intern manager.
Akuntansi manajemen lebih menitikbesarkan masa depan.
Akuntansi manajemen tidak diatur prinsif akuntasi yag diterima umum.
Akuntansi manajemen menitikbesarkan fleksibilitasi data.
Akuntansi manajemen kurang menekankan ketelitian dan lebih menekankan data non meneter.
Akuntansi manajemen menitik beratkan bagian organisasi, dari pada melihat organisasi sebagai keseluruhan.
Akuntansi manajemen.mengambil banyak sekali disiplin lain.
Akuntansi manajemen tidak bersifat keharusan.
Kesamaan Antara Akutansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan :
1. Keduanya bersandar kepada informasi akuntansi.
Mempunyai dua sisitem pengumpulan data berbeda yang berjalan
berdampingan, akan merupakan pemborosan uang. Karena alasan ini,
akuntansi manajemen memanfaatkan seluas – luasnya data akuntansi
keuangan dihasilkan secara rutin, meskipun akuntansi manajemen
memperluas dan menambah data tersebut.
2. Baik akuntansi keuangan dengan akuntansi manajemen sangat bersandar
kepada konsep pertanggung jawaban dan konsep kepengurusan.
Akuntansi keuangan berkaitan dengan kepengurusan perusahaan sebagai
suatu keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan
kepengurusan bagian perusahaan dan kaitan ini meluas sampai pada orang
terakhir dalam organisasi yang mempuyai tanggung jawab apapun atas
biaya. Sesungguhnya dari sudut pandang akuntansi pertanggung jawaban,
akuntansi keuangan dapat dipandang sebagai puncak, sedangkan akuntansi
manajemen sebagai pengisi bagian terbesar dari piramid bagian bawah.
BAB IV
HUBUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan adalah bagian dari akuntansi Manajemen yang berkaitan
dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang
saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip utama yang dipakai
dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban +
Modal). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan
transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai
laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang
disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan
untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai
pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Hal penting
dari akuntansi keuangan adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan
penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan
demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat
berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan
acuan yang sama yaitu SAK. SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada
1994, menggantikan Prinsip-prinsi Akuntansi Indonesia tahun 1984.
Hubungan akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan disebut akuntansi
eksternal. Akutansi keuangan , bersifat masukan dan aturan serta
konvensi yang mengatur berbagai proses didefinisikan oeh securities
Exchange Commision (SEC) dan Finnancial Accounting Standart Board (FASB)
di Indonesia dikenal dengan Badan pengawas Pasar Modal (BaPePam) dan
Ikatan Akutansi.
Tujuannya adalah penyusunan laporan eksternal ( laporan keuangan ) bagi
investor, kreditor, lembaga pemerintah dan pengguna eksternal lainnya.
Informasi ini digunakan untuk keperluanseperti keputusan investasi,
evaluasi, pemonitoran aktivitas, dan ukuran – ukuran peraturan.
Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya ialah proses pengeditifikasian atau perangkuman dan penafsiran aneka informasi yang diperlakukan untuk :
Perencanaan dan pengendalian.
Pengambilan keputusan manajemen.
Penghitungan biaya atau harga pokok barang yang diproduksi.
Dilihat dari pihak yang menggunakan informasi akuntansi biaya
digolongkan pula dalam 2 kelimpok, yaitu pihak eksternal dan pihak
internal.
Akuntansi biaya merupakan bagian yang integral dengan financial
accounting. Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang
merupakan alat manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya
secara sistematis, serta menyajikannya informasi biaya dalam bentuk
laporan biaya. Biaya (cost) berbeda dengan beban (expense), cost adalah
pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk memperoleh barang dan jasa,
sedangkan beban (expense) adalah expired cost yaitu pengorbanan yang
diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil, beban ini dikaitkan
dengan revenue pada periode yang berjalan. Pengorbanan yang tidak ada
hubungannya dengan perolehan aktiva, barang atau jasa dan juga tidak ada
hubungannya dengan realisasi hasil penjualan, maka tidak digolongkan
sebagai cost ataupun expense tetapi digolongkan sebagai loss.
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan.
Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of
fund). Manajemen keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva
yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan
sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh
dana, manajemen keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar
perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa
berbentuk hutang atau modal sendiri.
Investasi
Investasiadalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang
berhubungan dengan akuntansi manajemen, keuangan dan ekonomi. Istilah
tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu
harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi
disebut juga sebagai penanaman modal.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan berarti juga
produksi) dari kapital/modal barang-barang yang tidak dikonsumsi tetapi
digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Contoh
termasuk membangun rel kereta api, atau suatu pabrik, pembukaan lahan,
atau seseorang sekolah di universitas. Untuk lebih jelasnya, investasi
juga adalah suatu komponen dari PDB. Fungsi investasi pada aspek
tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik, mesin,
dll) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu
fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i).
Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih
besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat
untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan
dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk
menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan
suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan
untuk mendapatkan bunga.
Statistik
Pengujian staatistik yang menjelaskan mengenai sejauh mana eratnya
hubungan tersebut terletak antara variabel dependen dengan independen.
Dalam praktek statistik, akan sangat bermanfaat bagi manajemen untuk
mendapat satu jarak (range) tertentu untuk variabel dependen, dengan
demikian akan akan dapat dibuat probabilitas dimana nilai sesungguhnya
akan berada pada jarak (range) tersebut.
Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya ini berhubungan dengan kapasitas atau volume, karena pemahaman
pemisahan biaya dan karakteristiknya diperlukan dalam membuat
perencanaan, pengendalian biaya dan pembuatan atau pengambilan
keputusan.
Biaya tetap mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Biaya total yang tidak berubah atau tidak dipengaruhi oleh periode yang ditentukan atau kegiatan tertentu.
Biaya per unitnya berbanding terbalik dengan perubahan volume. Pada
perubahan volume rendah fixed cost unitnya tinggi, sebaliknya pada
volume yang tinggi fixed cost per unitnya rendah.
Contoh : Biaya Penyusutan.
Biaya Variable ( Variable Cost)
Biaya ini mempunyai pola sebagai berikut :
Total biaya variable berubah proposional dengan perubahan voume atau
kapasitas. Makin besar kapasitas yang digunakan maka semakin besar pula
biaya variable, demikina pula sebakliknya.
Per unit biaya berubah ( variable ) konstan atau tetap, misalnya biaya langsung.
Contoh : Biaya pemakaian langsung bensin, yang dihitung dan tergantung kilometer yang ditempuh.
Perilaku Biaya dalam Analisis Ekonomi
Perilaku dasar tersebut tidak terlepas dari karakteristik pasar yang terfokus pada 2 jenis pasar saja yaitu:
Pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan tak sempurna.
Pada pasar sempurna seperti telah diketahui dan sering juga disebut
pasar persaingan sempurna dengan ciri – ciri sebagai berikut :
Terdapat sejumlah besar para penjual dan para pembeli sehingga individu – individu tidak dapat mempengaruhi harga barang.
Produk –produk dari seluruh perusahaan dalam pasar antara homogen.
Terdapat mobilitas factor – factor yang sempurna.
Para konsumen, para pemilik faktor – faktor didalam pasar mempunyai
pengetahuan yang sempurna mengenai harga – harga yang sekarang dan yang
akan datang.
Didalam persaingan tidak sempurna termasuk pengertian persaingan
monopolitas yaitu jumlah produsen banyak dengan deferensial produk.
Dalam sektor perdagangan eceran seperti makanan dan obat – obatan yang
sedikit biasa mengendalikan harga.
Prilaku Organisasi
Perilaku organisasi juga dikenal sebaagai Studi tentang organisasi.
Studi ini adalah sebuah bidang telaah akademik khusus yang mempelajari
organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi (seperti
Akuntansi Mnajemen dll), sosiologi, ilmu politik, antropologi dan
psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah
studi tentang Sumber daya manusia dan psikologi industri serta perilaku
organisasi.
Tinjauan umum
Studi organisasi adalah telah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan
konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali
orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain.
Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari
faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan Akuntansi Manajemen, perilaku organisasi berusaha
untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah
kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap
perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang
berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh
telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari
tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting
dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.
Komunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis (Business Communications) adalah komunikasi yang
digunakan dalam Akuntansi Manajemen yang berhubungan dengan dunia bisnis
yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi , baik verbal maupun
nonverbal untuk mencpai tujuan tertentu.
Komunikasi bisnis memberikan keterampilan dasar bagi mahasiswa agar
mampu berinteraksi dengan berbagai pihak dalam organisasi bisnis,
seperti dalam menyampaikan kehidupan gagasan baik dalam lisan dan
tulisan berbagai tehnik diskusi. Pemimpin diskusi dan negosiasi akan
memberikan dasar bagi mahasiswa agar mampu berinteraksi dengan orang
lain serta mengenal berbagai bahasa bisnis yang terkait dengan
kepentingan bisnis.
Informatif Teknologi
Perkembangan informasi teknelogi membawa perubahan yang siginifikan,
dalam dunia bisnis ada berbagai macam sistem informasi dengan
menggunakan teknelogi yang muncul antara lain : Elektronik Data
Processing System (EDPS, Data Proceessing System (DPS), Decision Support
Sysytem (DSS), Manmajemn Informatif System (MIS), Executive Informatif
System (EIS), dan Accaunting Information System (AIS).
Perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap bidang akuntansi
manajemen selaku bidamng penghasilan informasi fdalm rangka perencanaan,
pengendalian dan pengambila keputusan manajemen, pengaruh tersebut
dapat bersifat menguntungkan maupun merugikan perusahaan.
SIA & SIM
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah Sistem Informasi yang
menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi Manajemen.
Akuntansi Manajemen sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan
hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai
proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok
jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya
perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui
bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah,
dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).
Penganggaran
Anggaran merupakan rencana terinci yang mennjukan bagaimana sumberdaya
akan diperoleh dan digunekan selama jangka waktu tertentu. Anggaran
menggambarkan rencana masa depan yang dinyatakan dalam bentuk
kuantitatif formal.
Tindakan menyusun anggaran disebut pengganggaran (budgeting). Penggunaan
anggaran untuk mengendalikan aktivitas perusahaan dikenal sebagai
pengendalian bajeteri ( Badgetery control).
Anggaran induk merupakan ikhtisar segala bentuk rencana dan tujuan masa
depan perusahaan. Anggaran induk menetapkan sasaran khususuntuk
aktivitas penjualan, produksi, distribusi dan dan pembelanjaan serta
umumnya mencapai puncaknya dilaporan laba rugi yang diproyeksikan dan
dilaporan posisi kas yang diproyeksikan. Tegasnya, anggaran induk
menggambarkan pernyatan yang komprehensif mengenai rencana manajemen
masa mendatang dan bagaimana rencana ini akan dicapai.
Salah satu manfaat yang berharga dari menyusun anggaran addalah bahwa
penyusun anggaran menghendaki manager merencanakan tugas yang sangat
diprioritasan diantara tugas mereka. Lagi ppula, penyusun anggaran
merupakan sarana menyampaikan rencana ini menurut cara yang teratur
keseluruh organisasi tidak seorang pun meragukan apa yang ingiubn
dicapai manajer aatua bagaimana manajer ingin rencana itu dicapai.
Faedah lain menyusun anggaran adalah :
a) Penyusun anggaran erupakan cara manajer merumuskan upaya perencanaan mereka.
b) Penyuun anggaran menetapkan tujuan dan sasaran secara pasti yang
berfungsi sebagai standar untuk memnialai prestasi dikemudian hari.
c) Penyusun anggaran mampu menemukan hambatan yang potensial sebelum hambatan itu terjadi.
d) Penyusun anggaran dapat mengkoordinasikan aktivitas organisasi
keseluruhan melalui penggabungn rencana dan sasaran berbagai bagian.
Dengan demikian, anggaran menjamin bahwa renana dan sasaran berbagai
bagian sudah sesuai dengan tujuanumum orgsanisais.
BAB V
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN KONSEP BIAYA
(Full Costing dan Variabel Costing serta Activity Based Costing)
Full Costing
Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk dengan
memasukkan seluruh komponen biaya produksi sebagai unsur harga pokok,
yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap. Di dalam
metode full costing, biaya overhead pabrik yang bersifat variabel maupun
tetap dibebankan kepada produk yang dihasilkan atas dasar tarif yang
ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead
pabrik sesungguhnya. Oleh karena itu biaya overhead pabrik tetap akan
melekat pada harga pokok persediaan produk selesai yang belum dijual,
dan baru dianggap sebagai biaya (elemen harga pokok penjualan) apabila
produk selesai tersebut tidak dijual. Variable Costing adalah metode
penentuan harga pokok yang hanya memasukkan komponen biaya produksi yang
bersifat variabel sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
Menurut metode full costing, karena produk yang dihasilkan ternyata
menyerap jasa BOP Tetap walaupun tidak secara langsung, maka wajar
apabila biaya tadi dimasukkan sebagai komponen pembentuk produk
tersebut. Sementara dipihak lain, variable costing beranggapan bahwa BOP
Tetap tadi tidak secara langsung membentuk produk, maka tidak relevan
kalau dimasukkan sebagai komponen harga pokok. Sebaiknya BOP Tetap
dimasukkan dalam kelompok period cost ( biaya periode ).
Penggunaan konsep yang berbeda akan menghasilkan konsekuensi yang
berbeda pula. Demikian halnya dengan kedua metode penentuan harga pokok
ini. Laporan rugi – laba yang disusun berdasarkan kedua metode akan
menghasilkan laba yang berbeda. Jika pada periode tersebut terdapat
perbedaan persediaan awal dan akhir produk selesai. Hal ini disebabkan
karena metode full costing memasukkan BOP Tetap sebagai komponen harga
pokok, sehingga apabila diakhiri periode terdapat persediaan produk
selesai maka akan terjadi penundaan pembebanan BOP Tetap ke periode
Variable Costing
Direct costing/variabel costing adalah penentuan harga pokok produksi,
di mana hanya biaya variabel saja yang dibebankan sebagai elemen biaya
produksi. Dengan penentuan seperti itu, maka akan mempengaruhi cara
penyajian laporan laba/rugi, di mana laporan laba/rugi akan disajikan
sebagai berikut:
Penjualan Rpxxx
Biaya variabel Rpxxx _
Marjin kontribusi Rpxxx
Biaya tetap Rpxxx _
Laba bersih Rpxxx
Keuntungan dari pendekatan variable costing adalah tidak menunda
pembebanan biaya tetap produksi, karena biaya tetap dianggap biaya
periode. Dengan pembebanan seluruh biaya tetap ke periode
dikeluarkannya, maka laba bersih akan menunjukkan jumlah yang
berfluktuasi secara proporsional dengan penjualan, sehingga bagi
manajemen lebih informatif. Direct costing mempunyai beberapa manfaat
sebagai berikut:
a. untuk perencanaan laba jangka pendek
b. untuk pengambilan keputusan
c. untuk penentuan harga jual
d. dan lain-lain.
Kelemahan dari direct costing yang utama adalah tidak bisa disajikan
kepada pihak ekstern karena tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum (PABU).
Konsep dan Penerapan Sistem ABC
Activity-based costing (ABC) adalah suatu sistem penetapan biaya yang
membebankan biaya-biaya berdasar pada bagaimana pekerjaan dilakukan
dalam suatu UKM dan didasarkan pada kebutuhan secara terus-menerus
ketersediaan perangsang untuk peningkatan. Menggunakan rantai nilai
untuk mengikuti aliran biaya-biaya dan aktivitas sehingga menyediakan
suatu landasan yang bermanfaat dimana biaya-biaya dapat dikenali,
digolongkan, dan dilacak. Secara khas, rantai nilai adalah satu kumpulan
proses yang berhubungan yang mengalir didalam suatu urutan logis. Hal
ini bermanfaat, didalam suatu sistem ABC untuk mebedakan proses ini ke
dalam dua kategori- proses produksi dan proses bisnis.
Salah satu cara penentuan biaya produksi yang menggunakan teknologi
tinggi adalah akuntansi biaya berbasis aktivitas (Activity Based
Costing). Pada intinya akuntansi biaya berbasis aktivitas ini memberikan
cara pembebanan biaya tidak langsung produksi berdasarkan aktivitas
untuk menambah nilai dari suatu produk, tidak hanya berdasarkan pada
satu cara pembebanan yaitu jam kerja. Sistem ABC ini seringkali
diterapkan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang memproduksi
berbagai macam produk dengan biaya overhead yang tinggi. Dengan
menerapkan sistem ABC maka akan tersedia informasi biaya menurut
aktivitas yang memudahkan manajemen dalam pengambilan keputusan sehingga
manajemen dapat melakukan perbaikan terus-menerus dalam pengambilan
keputusan sehingga manajemen dapat melakukan perbaikan terus-menerus
terhadap aktivitas untuk mengurangi biaya overhead. Penerapan sistem ABC
ini juga akan memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam penentuan
biaya relevan. Menurut pendekatan ABC, perusahaan akan diidentifikasi
berdasarkan aktivitas utamanya, kemudian ditentukan biaya produksi
langsung dan biaya produksi tidak langsungnya. Sebelum menentukan biaya
produksi tidak langsung terlebih dahulu harus ditentukan tingkatan
(level) biaya dan tempat biaya (cost pool).
Metode ABC membagi tingkatan pembebanan dan alokasi biaya overhead menjadi empat tingkatan biaya, yaitu:
1. Tingkatan biaya unit (Unit Level)
2. Tingkatan biaya batch (Batch Level)
3. Tingkatan biaya untuk mempertahankan produk (Product Level)
4. Tingkatan biaya fasilitas (Facility Level)
Sedangkan tempat biaya terdiri dari:
1. Tempat biaya persiapan
2. Tempat biaya persiapan
3. Tempat biaya teknik
4. Tempat biaya fasilitas.
· Persamaan Full Costing, Direct costing/variable costing, maupun
Activity-based costing (ABC) adalah sama – sama merupakan metode
penentuan harga pokok produk meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung.
· Perbedaan utama antara Variable Costing dan Full costing terletak pada perlakuan atas BOP Tetap.
Perbedaan Full Costing, Direct costing/variable costing, maupun
Activity-based costing (ABC) adalah pada kategori pemprosesan produksi
dan pemproses bisnis.
BAB VI
PERKEMBANGAN AKUNTANSI MANAJEMEN DENGAN KONTEMPORER
Perkembangan akuntansi manajemen dengan kontemporer yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya.
Pendekatan antara lain :
1) System approach (Pendekatan System)
2) Contingency approach (Pendekatan Kontengensi)
3) Neo human relation movement (Gerakan Hubungan Manusiawi Baru)
Akuntansi Manajemen Kontemporer/modern
(AMK) diantaranya meliputi: Kaizan (Perbaikan Terus Menerus),
Just-In-Time Inventory (JIT), dan Kanban dihasilkan oleh
perusahaan-perusahaan Jepang. Kemunculan AMK sebagai respon kegagalan
penerapan Akuntansi Manajemen Tradisional oleh perusahaan-perusahaan
manufaktur (khususnya otomotif dan elektronika) di Amerika Serikat.
Kesuksesan perusahaan-perusahaan menerapkan AMK tidak lepas dari budaya
bangsa Jepang. Oleh karena itu dalam menerapkan AMK perlu mengadopsi
budaya Jepang diantaranya: disiplin, kerjasama, dan loyalitas. Tulisan
ini berusaha menunjukkan pengaruh budaya Jepang terhadap timbulnya
Akuntansi Manajemen Komtemporer.
Kita tahu bahwa kaizan, just-in-time iventory dan kanban merupakan
beberapa pendekatan teori akuntansi manajemen kontemporer dihasilkan
oleh perusahaan-perusahaan Jepang. Budaya Jepang memainkan peranan
penting berkaitan dengan pengembangan akuntansi manajemen kontemporer.
Sukses tidaknya penerapan kaizan, just-in-time inventory dan kanban
terkait dengan budaya Jepang.
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor pulik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer
untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.
Tuntutan mengenai perlunya pengendalian atas berbagai kegiatan
pemerintah, khususnya yang berimplikasi uang, dari waktu ke waktu
semakin meningkat. Hal ini terjadi akibat praktik KKN di waktu yang lalu
tidak saja telah mengakibatkan berkurangnya percepatan pembangunan,
melainkan juga telah menimbulkan kesenjangan baik antara wilayah, sektor
dan golongan serta merugikan khususnya bagi lapisan masyarakat bawah.
Peran fundamental akuntansi manajemen di organisasi sektor publik adalah
membantu manajer/pimpinan dengan informasi akuntansi yang dibutuhkan
agar fungsi perencanaan dan pengendalian dapat dilakukan. Secara rinci,
tujuan umum tersebut dapat diturunkan menjadi:
1. Membantu manajemen memformulasi kebijakan organisasi.
2. Membantu manajemen dalam proses perencanaan organisasi.
3. Membantu manajemen dalam mengendalikan operasi/kegiatan organisasi.
Akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat dengan
perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. Johnson dan Kaplan
menuliskannya dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of
Management Accounting”.
THE CLASSICAL MANAGEMENT THEORIES (TEORI MANAJEMEN
KLASIK)
PendahuluTeori Manajemen Klasik
Sebelum zaman manajemen ilmiah muncul, telah terjadi revolusi industri
di Inggris pada abad ke 19 (tahun 1800-an). Hal ini menyebabkan
meningkatnya kebutuhan suatu pendekatan manajemen yang sistematis.
Beberapa prinsip manajemen ilmiah yang mempunyai perhatian terhadap
masalah-masalah manajemen akibat timbulnya revolusi industri itu adalah :
1) James Watt J dan Mathew Robinson Boulton
Mereka adalah putra dari pionir yang
menemukan dan mengembangkan mesin uap. Mereka mengambil manajemen dan
Soko Engineering Foundry di Inggris, yang didirikan ayah mereka pada
tahun 1796.
Watt bertugas memimpin organisasi dan administrasi, dan Boulton memberi
per-hatian khusus pada penjual-an dan aktivitas perdagang-an.
Teknik manajerial yang dikembangkan kedua orang itu antara lain adalah :
�� Penelitian dan peramalan pasar,
�� Perencanaan produksi,
�� Skema mesin, yang direncanakan sesuai dengan tuntutan proses pekerjaan,
�� Standar produksi dan
�� Standarisasi komponen-komponen produksi.
Dalam bidang akuntansi dan biaya, mereka mengembang-kan antara lain adalah :
�� Catatan-catatan statistik yang rinci dan
�� Memajukan system pengendalian, yaitu dapat memper-hitungkan biaya dan
keuntungan untuk setiap mesin yang dibuat dan untuk setiap departemen.
Dalam bidang sumber daya manusia, mereka mengembang-kan antara lain adalah :
�� Pelatihan karyawan
�� Program pengembangan eksekutif,
�� Penelitian Kerja,
�� Program Kesejahteraan dll
2) Robert Owen (1771-1858)
Permulaan tahun 1800-an, awal revolusi industri Robert Owen, seorang
Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Owen
menekankan pentingnya unsur manusia dalam produksi.
Pada zaman Owen ini terdapat praktek-praktek memperkerjakan anak-anak
usia 5 atau 6 tahun dari standar 13 jam per hari. Tersentuh dengan
kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, Owen mengajukan satu perbaikan
berupa :
⌦ Membangun perumahan karyawan dan membangun jalan dilingkungan tempat tinggal karyawan
⌦ Berusaha memperbaiki lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup dan pabrik menjadi menariki
⌦ Koperasi konsumsi bagi karyawan, (Mendirikan took-toko untuk menjual
keperluan hidup karyawan, menjual barang-dengan harga yang layak)
⌦ Menyediakan makanan bagi karyawan
⌦ Pembatasan pekerja anak dibawah umur (menolak mem-perkerjakan anak dibawah umur 10 tahun)
⌦ Menurunkan jam kerja yang semula 13 jam menjadi 10,5 jam perhari
Karena jasanya ini beliau disebut sebagai “Bapak Manajemen Personalia Modern”
Jika para manajer lainnya lebih banyak memperhatikan perbaikan teknik,
maka Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurut Owen,
itulah investasi yang penting bagi manajer. Selain mengenai perbaikan
kondisi kerja, beliau Owen mengajukan prosedur yang meningkatkan
produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja secara terbuka dan
bersaing.juga secara terbuka.
3) Charles Babbage (1792 – 1871)
Babbage adalah seorang guru besar Matematika dan penemu Kalkulator serta
Komputer pertama dari Inggris, yang tertarik pada usaha penilaian
efisiensi operasi suatu pabrik, yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip
ilmiah akan terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya.
Babbage mengusulkan pertama kali adanya pembagian kerja berdasarkan
spesialisasi dari pekerja sesuai penguasaan keterampilan tertentu,
pekerjaan dibuat rutin sehingga lebih mudah dapat dikendalikan dan
dimekanisasi dengan alat kalkulator.
Pada tahun 1822 Charles Babbage menemukan Kalkulator mekanis, yang
disebut Difference Machine (Mesin penambah dan pengurang).
Prinsip-prinsip dasarnya digunakan pada mesin mesin hitung hampir seabad
kemudian, kalkulator yang kini kita kenal. Babbage menyusun sebuah
mesin analitis (Analysis Machine) pada tahun 1833, yaitu sebuah komputer
yang otomatis dan mempunyai segala unsure dasar komputer modern,
sehingga beliau sering dinamakan sebagai “Bapak Komputer”.
Dari sudut manajemen, Babbage dikenal karena bukunya “On Economy of
Machinery and Manufactures” (1832), dia tertarik dan terkesan pada :
1. Prinsip efesiensi pembagian tugas dan
perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer
harus memakai fasilitas, bahan dan tenaga kerja supaya mendapat kan
hasil yang sebaik-baiknya.
2. Prinsip efisiensi pembagian tugas, tidak hanya untuk pekerjaan manual saja, melainkan juga untuk aktivitas mental.
3. Sangat memperhatikan faktor manusia, disarankannya sebaiknya ada
kerjasama dalam hal kepentingan bersama antara pekerja dan pemilik
pabrik.
4. Menganjurkan adanya semacam system pembagian keuntungan, sehingga
para pekerja memperoleh bagian keuntungan pabrik, apabila mereka ikut
menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
5. Menyarankan para pekerja menerima pembayaran tetap tergantung dari
sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan bagian keuntungan dan
ditambahkan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan untuk
meningkatkan produktivitas.
Sumbangan terbesar beliau adalah dalam bidang biaya, keahlian teknik,
dan insentif, berdasarkan keyakinan akan spesialisasi dan alokasi
imbalan sesuai produktivitas.
SCIENTIFIC MANAGEMENT (MANAJEMENN ILMIAH)
1) Frederick Winslow Taylor (1856-1915)
Pada tahun 1903 menyusun buku dengan
judul “Shop Management”, tahun 1911 menyusun buku dengan judul “The
Principles of Scientific Management” dan pada tahun 1912 menyusun buku
yang berjudul “Testimory Before Special House Committee” Ketiga buku
tersebut tersebut digabungkan dalam sebuah buku dengan judul “Scientific
Management” pada tahun 1947.
Bukunya disusun di Perusahaan Midvale & Betlehem Steel. Co di
Pensilvania, Amarika Serikat. Di Perusahaan tersebut dia sebagai seorang
insinyur mekanis. Karya besarnya itulah membuat dia dikenal sebagai
Bapak Manajemen Ilmiah.
Taylor, yang terkenal dengan manajemen ilmiahnya berupa peningkatan
produktivitas karena mahalnya biaya buruh trampil di Amerika Serikat
pada awal abad ke 20. Gerakanya terkenal dengan gerakan efisiensi kerja.
Untuk menjawab berbagai pertanyaan seperti apakah ada satu cara kerja
terbaik “the one best way of doing job” dia mengajukan sekelompok
prinsip-prinsip yang menjadi ininya manajemen ilmiah. Taylor terkenal
dengan rencana peng upahan yang merangsang “differential rate system”,
yang menghasil kan turunnya biaya dan meningkatnya produktivitas, mutu,
pendapatan pekerja dan semangat kerja karyawan. Filsafat dibelakang
konsep Taylor terletak diatas 4 prinsip yang dikenal dengan “Empat
prinsip dasar Taylor” yaitu : �� Pengembangan Manajemen Ilmiah yang
benar dapat di gunakan untuk menentukan metode terbaik untuk menjalankan
setiap tugas. �� Seleksi karyawan dengan cara ilmiah, karyawan diberi
tanggung jawab atas tugas yang sesuai dengan keterampilannya. ��
Pendidikan dan pengembangan karyawan dengan cara ilmiah. �� Hubungan
kerjasama yang erat antara Manajemen dan Karyawan. Untuk menerapkan
keempat prinsip ini, Taylor mensyaratkan perlunya satu revolusi mental
dikalangan manajer dan karyawan. Prinsip-prinsip dasar yang menurut dia
mendasari pendekatan manajemen ilmiah adalah : ⌦ Menggantikan cara yang
asal-asalan dengan ilmu (pengetahuan yang sistematis). ⌦ Mengusahakan
keharmonisan dalam gerakan kelompok dan bukannya perpecahan. ⌦ Mencapai
kerjasama manusia dan bukanlah individualisme yang kacau. ⌦ Bekerja
untuk keluaran yang maksimum dan bukan keluaran yang terbatas. ⌦
Mengembangkan semua karyawan sampai taraf yang setinggi-tingginya, untuk
kesejahteraan maksimum mereka sendiri dan perusahaan mereka. Pengikut
Taylor yang menonjol adalah : Carl George Borth, Henry L Gantt, Frank
& Lilian Gilbreth dan Edwar A. Filane.
2) Henry L. Gantt (1861-1919)
Gantt mempertimbangkan kembali system perangsang Taylor, dengan
memperkenalkan system bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor.
Setiap pekerja yang dapat menyelesailan tugas yang dibebankan kepadanya
dalam sehari berhak menerima bonus. Dia juga memperkenalkan system
“Charting” yang terkenal dengan “Gantt Chart” yang memuat jadwal
kegiatan produksi karyawan supaya tidak terjadi pemborosan. Setiap
kemajuan karyawan dicatat pada kartu pribadi, untuk menilai pekerjaan
mereka. Gantt menekankan pentingnya mengembankan minat timbal balik
antara manajemen dan karyawan, yaitu kerjasama yang harmonis. Dia
menggaris bawahi pentingnya mengajarkan, mengembangkan pengertian
tentang sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya
penghargaan bahwa “dalam segala masalah manajemen unsur manusia yang
paling penting”. Gantt paling terkenal karena mengembangkan metode
grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya
pengendalian manajerial yang lebih baik. Dia juga menekankan pentingnya
waktu maupun biaya dalam merencanakan dan mengendalikan pekerjaan. Hal
ini menghasil kan
3) The Gilbreths (Frank B. Gilbreth : 1868-1924 dan Lilian Gilbreth : 1878-1972)
Pasangan suami istri ini bekerjasama mempelajari aspek kelelahan dan
gerak (fatique and motion studies). Disamping itu Lilian juga tertarik
dengan usaha membantu pekerja, menurut Lilian, sasaran akhir manajemen
ilmiah adalah usaha membantu karyawan menampilkan kemampuannya yang
penuh sebagai mahluk manusia. Konsep Gilbreth : Gerakan dan kelelahan
saling berkaitan. Setiap langkah yang dapat menghasilkan gerak dapat
mengurangi kelelahan, hal ini dapat meningkatkan semangat karyawan.
Pasangan ini juga terkenal dengan konsep “Three position plan of
promotion” (Rencana tiga kedudukan untuk suatu promosi), Menurut konsep
ini setiap karyawan memiliki tiga peran yaitu sebagai pelaku, pelajar
dan pelatih yang senantiasa mencari kesempatan baru. Pada saat yang sama
karyawan melakukan pekerjaan saat ini, ia juga mempersiapkan diri untuk
jabatan yang lebih tinggi dan sekaligus melatih penggantinya (be a
doer, a learner and teacher). Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada
aspek manusia dari kerja dan perhatian suaminya pada efisiensi yaitu
usaha untuk menemukan cara satu-satunya yang terbaik dalam melaksana kan
tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah,
harus memandang para karyawan dan mengerti kepribadian serta kebutuhan
mereka. Ketidak puasan diantara pekerja karena kurang perhatian dari
pihak manajemen terhadap pekerja. Banyak manfaat dan jasa yang diberikan
oleh Manajemen Ilmiah, namun satu hal yang dilupakan oleh manajemen
ini, yaitu kebutuhan social manusia dalam berkelompok, karena terlalu
mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan
karyawan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan karyawan sebagai
manusia biasa.